Awalnya, saya tertarik untuk mencoba sebuah game di Google Play yang sering muncul di jajaran apikasi “Top Free”. Setelah saya coba memainkan game-nya untuk beberapa waktu, muncul sebuah iklan. Nah… ini lah awal mula tiba-tiba pulsa saya berkurang.
Salah satu yang saya biasa lakukan ketika mengetes sebuah aplikasi adalah memencet iklan yang ditampilkan, yah hitung-hitung sebagai timbal balik untuk pengembang aplikasinya apalagi jika aplikasinya gratis. Namun untuk kasus ini, iklannya bukan iklan biasa melainkan iklan yang tiba-tiba menyedot pulsa saya. Di ponsel saya tiba-tiba masuk SMS yang isinya adalah terima kasih saya telah mengunduh suatu konten. Tentu saja saya bingung karena saya tidak merasa mengunduh suatu konten terentu.
Proses Pencurian Pulsa
Didorong oleh rasa penasaran saya untuk mencari tahu kenapa tiba-tiba ada SMS tersebut, saya mencoba lagi game-nya dan kembali mengklik salah satu iklan (kali ini saya mengklik iklan yang ditampilkan ketika bermain game-nya). Dan perlu dicatat saya tidak memencet tombol konfirmasi saya setuju dengan konten premiumnya. Lagi-lagi saya mendapat SMS bahwa saya telah mengunduh suatu konten dan pulsa saya tersedot.
Secara detail prosesnya adalah sebagai berikut:
- Pengguna mengklik sebuah iklan
- Pengguna dialihkan ke sebuah halaman web yang menawarkan konten premium
- Pengguna mendadak mendapatkan SMS bahwa dia telah membeli konten premium tersebut walaupun sebelumnya tidak menyetujui apa-apa
Selain pulsa saya disedot untuk menguduh sebuah konten premium, saya juga mendapatkan iklan yang secara otomatis meregistrasikan saya untuk berlangganan sebuah layanan SMS premium. Yang model berlangganan ini lebih berbahaya karena tiap hari pulsa pengguna akan tersedot secara otomatis.
Proses pencurian pulsa
Dari semua iklan yang ditampilkan di game tersebut sebetulnya tidak semuanya menyedot pulsa. Ada beberapa iklan yang ketika saya pencet hanya mengarahkan saya untuk mengunduh sebuah aplikasi di Google Play. Namun, entah kenapa rasio iklan yang menyedot pulsa dan iklan biasa lebih besar iklan yang menyedot pulsa
Dari cerita saya bisa dilihat bahwa praktek pencurian pulsa masih ada. Dan salah satu caranya adalah dengan menggunakan iklan yang jika dipencet akan langsung menarik pulsa penggunanya untuk mengunduh suatu konten tertentu atau berlangganan sebuah konten.
Apakah ini Salah Pengembang Aplikasi?
Ada kemungkinan pengembang aplikasinya sendiri tidak tahu bahwa aplikasinya menampilkan iklan yang menyedot pulsa pengguna aplikasinya. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari teman saya yang juga seorang pengembang aplikasi, salah satu aplikasinya pernah menampilkan iklan yang menyedot pulsa pengguna.
Ia sendiri mengatakan bahwa ia kecolongan untuk hal ini karena mereka awalnya tidak tahu dan mempercayakan iklan yang ditampilkan kepada layanan penyedia iklan. Teman saya tersebut pernah mengontak penyedia iklannya namun tidak mendapatkan jawaban yang jelas dan tidak ada informasi lebih lanjut.
Hal menarik lainnya adalah menurut teman saya iklan yang mencolong pulsa ini lebih banyak muncul jika pengguna ponselnya menggunakan salah satu operator seluler terbesar di Indonesia dikombinasikan dengan salah satu penyedia iklan.
Lalu Siapakah yang Salah?
Siapakah yang salah di sini? Apakah pengembang aplikasinya? Apakah penyedia iklannya? Apakah yang mengiklan? Apakah operatornya? Atau apakah semuanya? Agak sulit menurut saya memastikan siapa saja sebetulnya yang salah karena ini bukan soal satu atau dua pihak saja tapi mengenai banyak pihak.
Mengesampingkan soal siapa yang salah, yang sudah pasti adalah bagi pengguna ponsel harus semakin hati-hati dalam memencet sebuah iklan. Apalagi jika iklannya sudah langsung menampilkan embel-embel mengunduh sebuah konten dengan harga tertentu.
Bagi pengembang aplikasi juga harus berhati-hati soal iklan yang ditampilkan di aplikasinya. Namun saya juga mengerti bahwa bukanlah hal yang mudah bagi pengembang aplikasi untuk terus memantau iklan yang ditampilkan di aplikasinya. Dan juga bukanlah perkara mudah bagi pengembang aplikasi untuk tidak memasang iklan di aplikasinya apalagi jika aplikasinya gratis.
Source teknojurnal
0 komentar:
Posting Komentar